BOYOLALI – Komisi III DPRD Boyolali ikut mengawal pembangunan infrastruktur, terutama di wilayah Boyolali utara. Salah satunya yakni pembangunan ruas jalan Kacangan (Andong)-Kedungpring (Kemusu), yang mulai dibangun senilai Rp 6,05 miliar.
Ketua Komisi, Lambang Sarosa, bersama anggota Komisi III lainnya, memantau langsung lokasi ruas jalan tersebut sebelum puasa Ramadhan kemarin. Ternyata, dari ruas jalan sepanjang sekitar 7 km tersebut, perbaikan tahun ini baru mencakup setengahnya yakni baru pada ruas Kacangan-Randu Desa Kedungrejo, Kemusu. Sementara untuk ruas Randu-Kedungpring, kondisi jalan masih belum diperbaiki pada anggaran tahun ini.
“Kami mendorong agar pembangunan dilanjutkan hingga tuntas, paling tidak di APBD murni 2018 nanti. Panjang jalannya kan total sekitar 7 km dan dibangun rigid,” ujar Lambang.
Menurut Lambang, perbaikan jalan tersebut sangat penting bagi warga. Jalan tersebut merupakan satu-satunya akses bagi warga Kedungpring maupun sejumlah desa lainnya di Kemusu yang berada di pinggir Waduk Kedung Ombo (WKO) itu.
Tak hanya itu, akses jalan tersebut juga merupakan satu-satunya akses Desa Gilirejo, yang notabene merupakan wilayah administratif Kabupaten Sragen. Desa Gilirejo masuk Kecamatan Miri, dan posisinya terpisahkan WKO dengan wilayah Sragen lainnya. Satu-satunya akses warga Gilirejo hanya melalui jalur Kacangan-Kedungpring tersebut.
Tokoh masyarakat Kemusu, Gatot, menyambut baik dibangunnya jalan tersebut. Selama ini menurut dia, warga terbiasa dengan kondisi jalan rusak bertahun-tahun. Padahal akses tersebut naik turun dengan terjal tanpa lapisan aspal.
“Kami sangat senang Pemkab Boyolali akhirnya memberikan perhatian, soalnya sudah lebih dari 20 tahun jalan ini rusak dan belum pernah dibangun. Padahal cuma itu saja jalannya warga,” ungkap dia.
Senada, tokoh masyarakat Andong, Nugroho juga menyambut gembira pembangunan jalan itu. Dia berharap akses perekonomian warga semakin baik dengan dibangunnya jalan itu.
“Masyarakat senang dengan pembangunan jalan. Apalagi sekarang ini pembangunan infrastruktur utamanya di wilayah utara “ketok” atau kelihatan. Semoga bisa mendongkrak perekonomian masyarakat dan menghapuskan ketimpangan utara-selatan,” imbuh dia. (HUMAS DPRD)
Post Views: 13